Selamat Datang Di Klinik Bionik Bali

What's new?

What we offer

Loading...

Last projects

Loading...

Menjaga Kualitas Vaksin Lewat Penyimpanan yang Tepat

 

Vaksin merupakan salah satu inovasi medis terpenting dalam mencegah penyakit menular. Namun, tahukah Anda bahwa vaksin sangat sensitif terhadap perubahan suhu? Jika tidak disimpan dengan benar, vaksin bisa kehilangan efektivitasnya dan tidak memberikan perlindungan yang optimal.

 

Mengapa Vaksin Harus Disimpan dengan Suhu Tertentu?

Sebagian besar vaksin adalah produk biologis yang mengandung bahan aktif seperti protein atau virus yang telah dilemahkan. Komponen ini sangat rentan terhadap kerusakan apabila terpapar suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin. Oleh karena itu, vaksin harus disimpan dalam rentang suhu tertentu agar tetap stabil dan efektif saat digunakan.

 

Cold Chain: Rantai Dingin Vaksin

Sistem penyimpanan dan distribusi vaksin dikenal sebagai cold chain atau rantai dingin. Tujuan utama dari sistem ini adalah menjaga vaksin pada suhu yang direkomendasikan sejak diproduksi hingga diberikan kepada pasien.

Umumnya, suhu penyimpanan vaksin yang dianjurkan adalah antara +2°C hingga +8°C. Suhu ini harus dipertahankan selama vaksin:

  • Disimpan di fasilitas kesehatan (seperti puskesmas, rumah sakit, atau klinik)
  • Diangkut dari gudang ke tempat pelayanan
  • Digunakan dalam kegiatan vaksinasi di lapangan

Beberapa jenis vaksin memiliki persyaratan suhu yang lebih spesifik. Misalnya, vaksin mRNA seperti Pfizer-BioNTech memerlukan penyimpanan beku khusus sebelum dicairkan untuk digunakan.

 

Alat dan Prosedur yang Digunakan

Untuk menjaga suhu tetap stabil, fasilitas kesehatan umumnya menggunakan:

  • Lemari es khusus vaksin, bukan lemari es rumah tangga biasa
  • Termometer digital dan alarm suhu untuk mendeteksi perubahan suhu secara real-time
  • Pencatatan suhu harian sebagai bukti pemantauan dan tindak lanjut jika ada penyimpangan
  • Tas vaksin berpendingin (vaccine carrier) saat vaksin dibawa ke lokasi pelayanan luar gedung

 

Apa yang Terjadi Jika Vaksin Tidak Disimpan dengan Benar?

Vaksin yang rusak akibat penyimpanan yang tidak sesuai mungkin tidak lagi memberikan perlindungan terhadap penyakit. Dalam beberapa kasus, vaksin semacam ini harus dibuang demi keamanan pasien. Karena itu, ketelitian dalam penyimpanan menjadi bagian penting dalam program imunisasi.

 

Sebagai penyedia layanan kesehatan yang terpercaya, Klinik Bionik mengikuti semua pedoman penyimpanan vaksin sesuai standar Kementerian Kesehatan dan WHO. Kami memastikan setiap vaksin disimpan dan ditangani dengan cermat agar Anda dan keluarga mendapatkan manfaat perlindungan secara maksimal.

 

 

Referensi:

  1. Centers for Disease Control and Prevention (CDC). 2024. Vaccine Storage and Handling Toolkit. Available at: https://www.cdc.gov/vaccines/hcp/downloads/storage-handling-toolkit.pdf
  2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2021. Pedoman Pengelolaan Vaksin di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. Available at: https://farmalkes.kemkes.go.id/2021/09/pedoman-pengelolaan-vaksin-di-fasyankes/
  3. World Health Organization. 2015. Immunization in Practice: A Practical Guide for Health Staff – 2015 update. Available at: https://www.who.int/publications/i/item/immunization-in-practice-a-practical-guide-for-health-staff

 

Our mission

Klinik Bionik berkomitmen untuk menyediakan pelayanan kesehatan yang aman, nyaman, dan berkualitas tinggi

What we offer 

Your Healthy, Our Priority